BEROPINI #1 : Love Yourself

Januari 26, 2018


Jadi belum lama ini aku nunjukin foto seseorang yang aku temuin di feed instagramku. Terus aku tanya pendapat temenku tentang orang ini gimana. “Eh, menurut kamu ini orang gimana?”, “Hmm, B aja sih, tapi dia putih, jadinya keliatan cantik!” Dari sini aku jadi berpikir. Emang cewe yang kulitnya putih bisa bikin jadi cantik ya?

Aku jadi keinget dulu, fase dimana aku ngarep banget bisa kayak cewe-cewe di iklan, yang kulitnya putih, ramping, rambut lurus panjang, muka mulus, etc. Dulu aku anggep cewe itu sebagai “cewe sempurna nan ideal”
Aku yakin MASIH banyak yang menganggap hal-hal yang aku sebutin tadi sebagai standar untuk bisa disebut cantik. Hayo, ngaku siapa yang masih terpatok sama beauty standards?

Menurut pandanganku, kita ini terlalu dicuci otak oleh media mengenai masalah beauty standards. Kita bisa liat, kenapa di ajang pencarian miss/putri *** selalu memilih cewe yang tinggi, ramping, putih, mulus, rambut panjang lurus, kaki jenjang, perut rata, de el el. Itu mungkin awal mula lahirnya beauty standards. Dan, kalau kalian engga menuhin kriteria di atas kalian gak akan bisa ‘dibilang cantik’ LOL

Sorry to say, but kebanyakan mulut cewe itu emang jahad banged. Gampang buat ngatain orang lain apalagi masalah fisik (aku pun pernah gitu kalau lagi kesel sama orang, tapi dulu) Dari ujung kepala sampai ujung kaki bisa jadi hinaan. Ini disebut body shamming.

Body shamming adalah komentar buruk atau tepatnya mengolok-olok bentuk tubuh oraang lain. Misalnya fat-shamming, biasanya akan muncul komentar gini “Badan lo gendut banget sih, pasti lo kalo makan segentong ya?” atau juga thin-shimming, “ Gak pernah makan ya lo? Badan kok kaya lidi gitu.”

Meskipun kadang body shimming hanya untuk tujuan bercandaan buka untuk mengolok, namun bagaimana orang yang dikomentarin itu sakit hati? Ini bisa menimbulkan efek parah loh.

Bisa jadi orang tersebut akan membenci dirinya sendiri. Benci kenapa harus lahir dengan keadaan seperti ini, benci kenapa enggak seperti A kenapa enggak seperti B. Sampai akhirnya bikin dia ngerasa hidup ini enggak adil.

Awalnya aku pun gak semudah ini menerima diriku apa adanya. Aku juga pernah berada di masa krisis kepercayaan diri karena gak putih dan kurus. Lantas banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari benakku.

Ada apa dengan kulit putih?
Ada apa dengan tubuh yang tinggi, ramping, nan semampai?
Ada apa dengan hidung mancung?
Ada apa dengan rambut panjang dan lurus?
Siapa yang mengharuskan cewe cantik harus seperti itu?

Sampai setelah dewasa, aku sadar, aku lahir di tempat yang memang tropis, ras dan gen yang mendukung ku untuk seperti ini. Kenapa aku harus memaksakan diri buat tampil seperti mereka?

Kalau semua orang terlihat ‘sama’ bukankah justru terlihat membosankan? Namun terlihat ‘beda’ malah akan membuat terlihat lebih indah.



You are beautiful.
And you should know that.

Kita enggak perlu berusaha dengan susah payah buat nyamain dengan beauty standards yang ada. Bersyukur aja sama apa yang Tuhan beri buat diri kita. Cewe cantik itu yang bisa menerima dirinya sendiri apa adanya.

Mulailah mencintai dirimu sendiri dengan merawat apa yang sudah ada. Tidur yang cukup, makan yang sehat, minum air yang banyak, mandi 2x sehari, olahraga, menjaga kebersihan dan kesehatan.

Wearing makeup is fine. Bagi kalian yang suka make makeup buat bisa tampil cantik, boleh boleh aja, asalkan kalian senang melakukannya, bukan karena paksaan. Engga pakai makeup pun juga gak papa. Itu pilihan kalian.

Cantik itu relatif dear, enggak ada standar nya :)

Semoga tulisanku ini bisa bikin cewe-cewe bisa menerima serta menyayangi dirinya sendiri.  LOVE MY SELF, LOVE YOURSELF <3

You Might Also Like

0 komentar

CATEGORIES

BRANDS

EMINA (2) GARNIER (1) HERBORIST (1) INEZ (1) MARINA (1) NIVEA (1) NOURISH (1) OLAY (1) PIXY (2) POND'S (1) SHOPEE (1) TONY MOLY (1) VASELINE (1) VIVA (1) WARDAH (2)